Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran
mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus
listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan
pengukuran atau pengendalian. Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik
antara lain sensor cahaya, sensor suhu, dan sensor tekanan.
- Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik. Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN dengan lapisan P yang transparan. Jika ada cahaya pada lapisan transparan P akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N, jadi menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 0,5 volt per sel pada sinar matahari penuh. Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinar/cahaya.
- Fotokonduktif merupakan energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan tahanan sel. Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi tinggi. Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang rendah.
Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan :
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan :
Thermocouple. Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda
disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk “hot” atau sambungan
pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan sambungan
referensi. Perbedaan suhu antara sambungan pengukuranmdengan sambungan
referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple.
Detektor Suhu Tahan. Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik
dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi
ini adalah presisi dan dapat diulang lagi sehingga memungkinkan
pengukuran suhu yang konsisten melalui pendeteksian tahanan. Bahan
yang sering digunakan RTD adalah platina karena kelinearan, stabilitas
dan reproduksibilitas.
Thermistor. Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai
koefisien suhu negatif. Karena suhu meningkat, tahanan menurun dan
sebaliknya. Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 % per
³C) oleh karena itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu.
No comments:
Post a Comment